29 Agustus 2007

Tipe Iron Apakah Anda?

Lebar Sole mempengaruhi "playability"

Menentukan pilihan iron set apa yang akan anda beli adalah keputusan yang menarik. Menetapkan kategori iron yang manakah yang pas buat anda adalah sebuah pilihan sulit. Golfer pemula butuh Super Game-Improvement, "scratch players" mempertahankan club juaranya dan mencari Player's iron dan bertahan, "lifelong" mid-handicappers selalu mengecek perkembangan baru dalam kategori "game-improvement".

Hidup tidak selalu sederhana dalam garis batas. Veteran retailer dan clubfitter Ken Morton Jr. menyatakan bahwa trajektori bola adalah wilayah yang bagus untuk diperhitungkan pertama kali. "Jika pemain berhandicap tinggi sudah mendapatkan bola dapat terbang tinggi di udara, saya akan mengarahkannya pada game-improvement set," kata Morton. "Pusat gravitasi yang sangat rendah dan sole yang lebih lebar dari super game-improvement iron bukanlah bantuan yang ia perlukan."

Pemain berhandicap 7 lebih memperhatikan transisi, turun ke pilihan dan gaya permainan. Jika head yang besar memberi kepercayaan diri, jangan memaksakan diri untuk memakai yang lebih kecil. 8 dari 10 pemenang hadiah uang di LPGA Tour memainkan apa yang dirancang oleh majalah kami sebagai Game-Improvement sets. Jika anda memilih melengkungkan pukulan, memukul "wind-cheaters" dan jika tidak mengontrol trajektori, Player's set dengan pusat gravitasi lebih tinggi dan sole yang lebih landai akan lebih cocok.

Pukullah sekeranjang dengan memasang "carbon impact" sebelum pergi berbelanja. Belilah iron Player hanya jika setiap pukulan impactnya pas di tengah, dan pikirkanlah mengenai super game-improvement jika impactnya mengenai seluruh area club.

27 Agustus 2007

Fun Golf Tournament Medco

Dalam Medco Fun Golf Tournament di Pendopo Golf Course, Sabtu 25 Agustus 2007 yang lalu aku (15) satu pairing dengan Pak Bantas (09), Totong (24) dan Pak Ali Akbar (28). Semalam sebelum bertanding aku baru menyadari bahwa ada yang salah pada swing plane-ku setelah aku membaca kembali fundamental golf di laptopku. Selama ini lengan kiriku ketika backswing berada sedikit di bawah garis bahu, padahal dalam fundamental golf seharusnya lengan kiri sejajar (one plane) atau di atas (two plane) garis bahu. Itulah yang menyebabkan pukulanku cenderung selalu hook, walaupun aku sudah mengubah-ubah grip.

Malam itu setelah menyadari kesalahanku, aku langsung mempraktekkan swing baruku di halaman rumah. Aku menetapkan pilihan sebagai penganut Two Planer karena posisi berdiriku cenderung tegak ketika address. Benar saja ternyata aku bisa finish dengan lebih stabil.

Esok harinya ketika turnamen aku langsung mempraktekkan Two Plane Swingku dengan konsisten, dan aku bermain bagus 41 & 44 (nett 70, under 1). Sebenarnya aku bisa saja bermain under 5 tetapi aku "membuang" 4 stroke karena tidak ingin handicapku diturunkan. Ini hanya Fun Golf Tournament dan bukan turnamen besar, lagipula tidak ada piala. Akhirnya aku hanya mendapatkan juara 3, karena aku kalah di second round walaupun sama-sama main nett 70 dengan peraih juara 2 (Ayon dari Muara Enim).