09 September 2007

Fairway Woods Baru


Sabtu, 1 September 2007, jauh-jauh aku datang dari Pendopo menempuh ratusan kilometer ke Palembang hanya untuk mengikuti Golf Expo di Kenten Driving Range. Niatku sudah jelas : aku akan membeli Fairway Woods 3 yang baru, karena woods 3 Dunlop jaman baheula yang selama ini kugunakan harus aku kembalikan kepada pemiliknya, pamanku. Aku meminjamnya sekitar 2 tahun yang lalu, dari jakarta aku bawa ke Pendopo, dan ia telah menemaniku selama 1 tahun dan ikut andil mengantarku turun handicap menjadi 15.
Selama ini 3 woods dunlopku telah menunjukkan performa yang cukup bagus dengan jarak rata-rata 190 meter. Walaupun bagian pangkal shaft-nya telah dipenuhi bercak karat dan clubhead-nya agak penyok, kinerjanya cukup memuaskan, mungkin karena telah "setangan" denganku.
Sabtu siang menjelang sore aku sampai di driving range dan kulihat kawanku dari Pendopo, Pak Asmadi telah duluan berada disana mengayun-ayunkan driver impiannya, Taylormade Burner 460 cc, 10.5'. Akupun bergabung dengannya, memukul beberapa bola dengan dengan driver, fairway woods, hybrid, irons dan wedge dari semua merk yang ada disana : Callaway, Taylormade, Adams, Mizuno, Wilson Staff dan Bazooka. Saat itu aku tidak bisa memukul dengan sempurna karena pergelangan kaki kiriku agak terkilir dan terasa nyeri ketika downswing, karena itu finishku tidak bisa maksimal.
Akhirnya aku menjatuhkan pilihan pada Taylormade Burner 3 Woods 15', mungkin karena aku telah menetapkan pilihan sebelumnya. Memang sih sound ketika impact kurang berdenting, tetapi terbang bolanya lurus dan jauh. Aku juga menyukai headnya yang tidak terlalu lebar, sehingga kurasakan CG-nya lebih di bawah dan bisa memukul bola terbang tinggi. Aku memilih regular shaft karena lebih cocok, juga fairway woods 5 Taylormade R5 milikku juga ber-shaft regular. Shaft ini lebih lentur sehingga aku tidak perlu ngotot mengayunkannya dan bola sudah bisa terbang jauh, walaupun kata orang shaft ini susah dikendalikan.
Teknologi Superfast memberikan berat total jauh lebih ringan dikombinasikan dengan shaft yang panjang untuk menghasilkan swing lebih cepat untuk tambahan power. Clubhead yang besar memiliki MOI tertinggi dari fairway woods yang lain (30% lebih tinggi daripada R7 steel) yang memberikan forgiveness yang besar untuk pukulan off center. Desain clubface yang tipis membuat posisi CG yang rendah dan jauh untuk menghasilkan pukulan yang tinggi dan jauh.

29 Agustus 2007

Tipe Iron Apakah Anda?

Lebar Sole mempengaruhi "playability"

Menentukan pilihan iron set apa yang akan anda beli adalah keputusan yang menarik. Menetapkan kategori iron yang manakah yang pas buat anda adalah sebuah pilihan sulit. Golfer pemula butuh Super Game-Improvement, "scratch players" mempertahankan club juaranya dan mencari Player's iron dan bertahan, "lifelong" mid-handicappers selalu mengecek perkembangan baru dalam kategori "game-improvement".

Hidup tidak selalu sederhana dalam garis batas. Veteran retailer dan clubfitter Ken Morton Jr. menyatakan bahwa trajektori bola adalah wilayah yang bagus untuk diperhitungkan pertama kali. "Jika pemain berhandicap tinggi sudah mendapatkan bola dapat terbang tinggi di udara, saya akan mengarahkannya pada game-improvement set," kata Morton. "Pusat gravitasi yang sangat rendah dan sole yang lebih lebar dari super game-improvement iron bukanlah bantuan yang ia perlukan."

Pemain berhandicap 7 lebih memperhatikan transisi, turun ke pilihan dan gaya permainan. Jika head yang besar memberi kepercayaan diri, jangan memaksakan diri untuk memakai yang lebih kecil. 8 dari 10 pemenang hadiah uang di LPGA Tour memainkan apa yang dirancang oleh majalah kami sebagai Game-Improvement sets. Jika anda memilih melengkungkan pukulan, memukul "wind-cheaters" dan jika tidak mengontrol trajektori, Player's set dengan pusat gravitasi lebih tinggi dan sole yang lebih landai akan lebih cocok.

Pukullah sekeranjang dengan memasang "carbon impact" sebelum pergi berbelanja. Belilah iron Player hanya jika setiap pukulan impactnya pas di tengah, dan pikirkanlah mengenai super game-improvement jika impactnya mengenai seluruh area club.

27 Agustus 2007

Fun Golf Tournament Medco

Dalam Medco Fun Golf Tournament di Pendopo Golf Course, Sabtu 25 Agustus 2007 yang lalu aku (15) satu pairing dengan Pak Bantas (09), Totong (24) dan Pak Ali Akbar (28). Semalam sebelum bertanding aku baru menyadari bahwa ada yang salah pada swing plane-ku setelah aku membaca kembali fundamental golf di laptopku. Selama ini lengan kiriku ketika backswing berada sedikit di bawah garis bahu, padahal dalam fundamental golf seharusnya lengan kiri sejajar (one plane) atau di atas (two plane) garis bahu. Itulah yang menyebabkan pukulanku cenderung selalu hook, walaupun aku sudah mengubah-ubah grip.

Malam itu setelah menyadari kesalahanku, aku langsung mempraktekkan swing baruku di halaman rumah. Aku menetapkan pilihan sebagai penganut Two Planer karena posisi berdiriku cenderung tegak ketika address. Benar saja ternyata aku bisa finish dengan lebih stabil.

Esok harinya ketika turnamen aku langsung mempraktekkan Two Plane Swingku dengan konsisten, dan aku bermain bagus 41 & 44 (nett 70, under 1). Sebenarnya aku bisa saja bermain under 5 tetapi aku "membuang" 4 stroke karena tidak ingin handicapku diturunkan. Ini hanya Fun Golf Tournament dan bukan turnamen besar, lagipula tidak ada piala. Akhirnya aku hanya mendapatkan juara 3, karena aku kalah di second round walaupun sama-sama main nett 70 dengan peraih juara 2 (Ayon dari Muara Enim).